Kamis, 16 Agustus 2012

Faktor yang menghadirkan Khauf

Ada 4 faktor yang bisa menghadirkan rasa khauf dalam hati orang-orang yang beriman. Jika mereka mau memikirkannya, maka  keempat faktor tersebut akan membuat hati mereka tenang dan ingat akan janji dan pertemuan dengan Allah swt....

Pertama ziarah kubur, disanalah cucu, anak, orang tua, dan kakek kita dikuburkan. Di sanalah kekasih dan teman-teman kita tinggal. Karenanya, Rasulullah saw. bersabda, "Berziarahlah kalian ke kubur karena sesungguhnya kubur akan mengingatkan kalian akan kematian". Dalam riwayat Ibnu Majah redaksi hadits itu sebagaimana berikut, "Karena sesungguhnya kubur itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat."

Rasulullah saw. berkata ketika sedang berziarah kubur, "Keselamatan atas kalian wahai perkampungan kaum mukmin. Kami insyaallah akan menyusul kalian. Semoga Allah mengasihi orang yang telah dahulu dan yang akan datang dari kalian dan kami semua."

Karena itu, seringkali kita mendapati orang-orang shalih berziarah ke kubur. Mutharrif bin Abdullah Asy-Syakhir, salah seorang yang shalih dan mulia, dalam otobiografinya menuliskan, "Dari pedalaman kota Bashrah, aku datang ke pusat kota untuk shalat jum'at berjamaah di masjid jami' Bashrah. Aku datang semalam sebelum shalat jum'at. Setiap malamnya, aku mengunjungi sebuah makam, mengucap salam kepada mereka dan mendoakan penghuninya. Kecuali pada satu malam ketika turun hujan dan suhu udara sangat dingin. Aku segera pulang ke rumahku tanpa berlama-lama berdiri di makam tersebut, tanpa salam maupun doa. Kemudian pada malam itu di dalam tidurku, aku bermimpi bertemu dengan lelaki penghuni makam tersebut. Ia berkata kepadaku, "Wahai Mutharrif, pada malam ini sungguh engkau telah menghalangi kami dari doamu. Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya. Sesungguhnya Allah menerangi kubur kami selama seminggu penuh berkat doamu."

Kedua, selalu mengingat kematian setiap pagi, sore dan ketika hendak tidur

Fatimah binti Abdul Malik, istri Umar bin Abdul Aziz r.a. menceritakan, "Setiap kali Umar hendak memejamkan mata, beliau terlihat gugup dan gusar bagai burung kedinginan. Aku bertanya, "Suamiku, mengapa engkau tidak bisa tidur?" Beliau menjawab, "Bagaimana aku bisa tidur, sementara tempat tidur ini selalu mengingatkanku akan kubur?"

Dalam salah satu riwayat yang bersumber dari Sufyan Ats-Tsauri, Adz-Dzahabi bercerita, pada suatu saat Sufyan sedang membaca ayat, "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk kubur" (At-Takatsur [102]: 1-2)

Mulai dari shalat isya' sampai datangnya waktu subuh. Ketika beliau hendak tidur, beliau berkata, "Bagaimana aku akan tidur, sementara kubur seakan di depanku?"

Ketiga, selalu mengingat bahwa siksa Allah swt. sangatlah pedih

Dan ketika Allah swt. memegang seorang hamba, maka ia tidak akan bisa melepaskan diri. Selalu ingat bahwa jika Allah swt. menyiksa para pendosa, maka Dia akan menyiksa mereka dengan siksa yang teramat pedih dan memilukan.

Umar bin Khathab r.a. menulis sebuah surat edaran kepada para pegawainya yang berisi, "Ketahuilah bahwa Allah adalah Dzat yang Mahapedih siksa-Nya. Apa kalian lupa?" Umar bin Abdul Aziz r.a. berkata kepada 'Ady bin Artha'ah, "Mahasuci Allah, siapa yang membuatmu berbuat zalim dan semena-mena seperti ini? Tidakkah engkau mengingat akan siksa Allah yang sangat pedih."

Jika takut kepada Allah swt. dan selalu mengingat siksa-Nya adalah faktor ketiga yang bisa mewujudkan rasa khauf dalam hati seseorang.

Keempat, selalu merasa diawasi Allah swt..

Ibnu Taimiyyah berkata, "Hati adalah rumah Allah swt.. Dan hati tidak akan mungkin baik, atau jujur atau tetap hidup bersama Allah swt., kecuali jika ia merasa bahwa Allah swt. senantiasa mengawasinya."

Imam Ahmad bin Hanbal misalnya, ketika beliau duduk bersila sendirian di dalam rumahnya, beliau akan terlihat sangat khusyu' dan tenang. Orang-orang kemudian bertanya, "Mengapa ketika engkau duduk bersama orang lain, engkau tidak khusyu' dan tenang, sementara ketika engkau duduk sendirian engkau terlihat khusyu'?" Beliau menjawab, "Aku adalah teman duduk orang yang mengingat-Ku.' Jadi, bagaimana aku akan berbuat tidak sopan di depan-Nya?"

Faktor yang keempat ini adalah faktor yang paling cepat dalam mengatar seseorang ke tingkat khauf kepada Tuhannya. Seseorang harus selalu mengingat bahwa mata dan pengawasan Allah swt. selalu bersamanya, "Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sungguh Ia melihatmu."

Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw. keluarga dan sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar