Sabtu, 29 September 2012

Tahajud

"dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (Al-Isra [17]: 79

diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, beliau berkata: "ketika Rasulullah saw. sedang melaksanakan shalat tahajud di malam hari, beliau berdoa, " Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkaulah Dzat yang telah menegakkan langit dan bumi beserta isinya, dan bagi-Mu puji itu, Engkaulah pemilik langit dan bumi beserta isinya, bagi-Mu segala puji, Engkaulah Dzat yang benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga-Mu benar, neraka-Mu benar, nabi-nabi-Mu benar, dan Muhammad saw. juga benar. Ya Allah, kepada-Mu aku tunduk, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku berperang, kepada-Mu aku mengambil hukum, maka ampunilah dosaku baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang aku lakukan dengan sembunyi-sembunyi maupun yang aku lakukan dengan terang-terangan. Engkau adalah Dzat yang Mahadahulu dan Mahakekal, Tiada Tuhan selain Engkau."

dalam beberapa atsar disebutkan, barangsiapa menginginkan agar Allah swt. meringankan bebannya di hari akhir, dan meringankan tegaknya ketika berdiri di hari kiamat, maka hendaknya bangun di tengah malam (berthajud).

shalat malam bagi kita, hanyalah sebuah tebusan atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. tidak bisa dipungkiri, kita semua adalah manusia yang sering melakukan dosa, kesalahan dan maksiat. sebagian ulama menyatakan, hendaknya setiap orang melaksanakan shalat malam meskipun hanya sebentar, sekedar waktu memerah susu kambing. mereka juga menyatakan, shalat malam paling sedikit dilakukan adalah dua rakaat. inilah batas minimal yang bisa dianggap sebagai qiyamullail. beberapa sahabat dan tabi'in menyatakan, "dirikanlah di awal malam, atau di pertengahannya, atau di akhir malam, supaya engkau termasuk dalam firman Allah swt., "dan di akhir-akhir malam (sahur) mereka meminta ampun (kepada Allah)."" (Adz-Dzariyat [51]: 18).

alangkah mengagumkannya, mereka terjaga semalamam bersama Allah swt. dengan melaksanakan shalat malam. ketika shubuh tiba, mereka duduk meminta ampun kepada-Nya seakan semalamam penuh mereka melakukan dosa dan kesalahan. mereka adalah kaum yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, meminta ampun dan berdoa kepada Allah swt.. ketika pagi menjelang, mereka duduk meminta ampun kepada-Nya sambil mengatakan astaghfirullah. mereka tidak mengatakan alhamdulillah maupun subhanallah. melainkan mengatakan astaghfirullah. ini merupakan perwujudan perasaan berdoa dan kekurangan mereka dalam menunaikan ibadah kepada Allah swt.

menurut satu riwayat, Ibnu Ruwahah mengungkapkan sebuah syair yang berisi pujian kepada Rasulullah saw.,

di tengah-tengah kami, Rasulullah membaca kitabnya
ketika orang-orang baik bertebaran di waktu malam
semalam penuh beliau meregangkan perutnya dari tempat tidur
ketika orang-orang musyrik terbebani dengan peraduannya

tentang keutamaan shalat malam, Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadits yang dianggap shahih oleh hampir semua ulama. Beliau bersabda, "hendaklah kalian mendirikan shalat malam karena ia adalah tebusan atas kesalahan dan dosa-dosa, sebagai kebiasaan orang-orang sebelum kalian, dan dapat mencegah datangnya penyakit di badan." dengan demikian, shalat malam juga akan mendatangkan kesehatan jasmani manusia, dengan izin Allah swt..

saya memohon, semoga Allah swt. menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba yang suka melaksanakan shalat malam, orang-orang yang senang melakukan shalat tahajud di waktu sahur, mereka memanjatkan doa kepada-Nya dengan penuh pengharapan dan ketakutan. seperti kata seorang penyair,

para penghamba di waktu malam
ketika malam mulai menjelang, mereka meneteskan air mata di pipinya

wallahu a'lam
semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan sahabatnya.