Sabtu, 30 Juni 2012

Menjaga Lisan

Cara seseorang yang menjaga Tuhannya, di antaranya adalah dengan menjaga lisannya. Lisan (lidah) merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat penting sekali karena segala bentuk maksiat dan perbuatan mungkar itu bermula dari lisan.

La ilaha illallah, berapa banyak orang yang terjerembab dalam kehinaan karena lisannya, dan berapa banyak orang bergelimang noda dan dosa karena lisannya. Berapa banyak orang yang amal perbuatannya tiada arti karena sum'ah.

Rasulullah saw. bersabda kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, sudikah kiranya aku beritahukan kepadamu tentang semua itu?" Mu'adz menjawab, "Iya, wahai Rasulullah" lalu Rasulullah saw. memegang lidahnya dan berkata, "Jagalah ini." Mu'adz berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita ucapkan?" Rasulullah menjawab, "Demi ibumu, tidaklah muka manusia itu akan tersungkur ke dalam neraka kecuali dari terpelesetnya lisan mereka."

Allah swt. berfirman memuji hamba-Nya yang shalih, "Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna," (Al-Mu'minun [23]:3)

"Al-Laghwu" adalah segala sesuatu yang tiada nilainya sama sekali baik di dunia maupun di akhirat, atau segala sesuatu yang membawa mudharat di akhirat.

Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang menjaga antara dua rahangnya (lidah) dan kedua kakinya (kemaluan) maka aku menjaminnya masuk ke surga."

Sungguh mengherankan sekali! Banyak manusia yang menjaga anggota badannya dan merasa berdosa atas kesalahan yang dilakukannya, tetapi mengabaikan mulutnya dan yang keluar darinya ... Jarang sekali orang memahami bahayanya lidah dan menjauhkan lisannya dari kesalahan.

Berapa banyak lisan yang mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan dosa? Berapa banyak catatan Malaikat atas semua ucapan kotor yang dikeluarkannya, dan semua itu juga tercatat di atas lembaran yang kelak akan dilihat dan dibaca olehnya? Akhirnya, ia akan merasakan penyesalan yang mendalam, sementara rasa sesal pada saat itu tiada lagi artinya.

Jagalah lisanmu, wahai manusia
jangan biarkan ia mematukmu, sesungguhnya ia adalah ular
Berapa banyak orang yang mendekam dalam kubur, karena lisannya
ia memberanikan dirinya, hingga menghantarkannya ke liang kubur

Sekiranya tidak ada tanda-tanda yang jelas,
Tentu ucapannya cukup sebagai berita yang menyadarkanmu

Beginilah lisan-lisan mereka yang selalu dipergunakan untuk mengingat surga, berjihad dan memegang teguh agama Allah swt.

Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya dan para sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar