Sabtu, 09 Juni 2012

Bagaimana cara seorang hamba menjaga hak-hak Tuhannya?

Rasulullah saw. mengaitkan perlindungan Allah swt. terhadap hamba-Nya dengan kemampuan hamba tersebut dalam menjaga dan menunaikan hak-hak Tuhannya, sebagaimana sabda beliau,

"Jagalah (hak-hak) Allah, niscaya Dia akan menjaga dirimu"

Siapa di antara kita yang ingin menjaga dan menunaikan hak-hak Allah swt., sehingga Dia juga berkenan menjaga diri kita? Bukankah Allah swt. sendiri berfirman, 

"Inilah kiranya yang telah dijanjikan kepada kalian, hamba-hamba yang selalu kembali kepada Allah dan senantiasa menjaga hak-hak Nya" (Qaf [50]:32)

Yang dimaksud "kembali kepada Allah" disini adalah dengan banyak bertaubat, menyesal, beribadah, dan memohon ampun kepada-Nya. Sementara yang dimaksud dengan "menjaga" dalam ayat ini adalah mereka yang senantiasa menjaga batasan-batasan yang telah ditetapkan Allah swt..

Ringkasnya, yang dimaksud dengan menjaga hak-hak Allah disini adalah dengan bertakwa kepada-Nya. Takwa dalam artian,
  • Melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
  • Memasang tirai pembatas antara kita dan azab Allah swt..
  • Memposisikan Allah swt. sebagai satu-satunya Dzat yang paling kita takuti. Secara umum ketika hubungan kita dengan seseorang semakin erat, maka rasa aman pun akan semakin tumbuh. Berbeda halnya dengan kedekatan kepada Allah swt., karena semakin kita dekat dengan-Nya, maka kita akan merasa semakin takut kepada-Nya.
Allah swt. pernah mengingatkan, "Sesungguhnya mereka yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah Ulama" (Fathir [35]:28)

Ali bin Abi Thalib r.a. pernah memberikan definisi lain tantang takwa. Beliau berkata, "Takwa adalah takut kepada Allah swt. melaksanakan segala sesuatu yang datang dari-Nya, ridha dengan karunia-Nya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian"

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya dan para sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar