Minggu, 08 Juli 2012

Menjaga Pendengaran

Hal lain dari menjaganya seseorang terhadap Tuhannya adalah ketika ia menjaga pendengarannya. Ia hanya menggunakan pendengaran untuk mendengarkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai positif baik di dunia maupun di akhirat.

Ia mempergunakannya untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Allah, mendengarkan pengajian, mendengarkan nasihat, juga untuk mendengarkan berita tentang kondisi umat Islam di belahan dunia.
Seorang muslim tidak akan mendengarkan sesuatu yang diharamkan Allah swt.. Ia tidak akan mendengarkan gosip dan fitnah. Ia menjauhkan telinganya dari lagu-lagu yang dilarang, dari suara musik yang melenakan, dan ia juga akan menjauhkannya dari maksiat dan perbuatan yang mendatangkan dosa.

Allah swt. berfirman,
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya iyu akan dimintai pertanggungan jawabnya.” (Al-Isrâ’ [17]: 36)

Seorang muslim menyadari bahwa pendengaran merupakan nikmat yang sangat berharga sekali dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah swt., sehingga ia menjadikan perisai antara dirinya dengan perbuatan dosa. Sebagaimana firman Allah swt.,

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Al-Furqân [25]: 72)

Sebagaian musafir berkata, maksudnya adalah dia tidak mendengarkan perkataan yang bathil dan kotor. Ada juga yang menafsirkan bahwa maksud dari ayat di atas adalah tidak memberi persaksian atas perbuatan yang keji.

Orang yang mendengar kejelekan, ia juga sebagai pelakunya
        dan kedai makanan akan bersama dengan orang yang makan

Wâllâhu a’lam
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya dan para sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar