Jumat, 22 Juni 2012

Menjaga Hati

Penjagaan Allah swt. akan diturunkan manakala seorang hamba menjaga hatinya dari segala keinginan dan sesuatu yang syubhat. Jika segumpal daging ini hilang dari seorang hamba, maka semuanya akan hilang pula. Segumpal daging ini adalah hati. Rasulullah saw. menjelaskan tentang pentingnya hati sebagaimana sabda beliau,

"Ketahuilah bahwa dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika daging itu baik, maka semua tubuh akan menjadi baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka semua tubuh juga akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati"

Jika kamu memperbaiki hati dengan cara berdzikir dan menjalankan ketaatan, maka tangan, kaki, mata, telinga, perut dan kemaluan pun akan menjadi baik. Sesungguhnya semua manusia kelak di hari kiamat akan merasa rugi dan tidak ada yang dapat membantunya, meskipun istri, anak ataupun harta yang dimilikinya, kecuali orang yang datang menghadap Allah swt. dengan hati yang selamat (dari segala penyakitnya).

Allah swt. berfirman, "(yaitu) di hari tatkala harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara' [26]:88-89)

Berikut ini ada beberapa pendapat para ulama terkait dengan hati yang bersih:
  • Hati yang bersih, artinya hati yang tidak bercampur dengan berbagai keinginan dan sesuatu yang syubhat
  • Hati yang bersih, artinya hati yang tidak mengenal siapapun kecuali Allah swt.
  • Hati yang bersih, artinya hati yang dipenuhi dengan kalimat La ilaha illallah Muhammadar rasulullah
Sesungguhnya hati yang bersih adalah hati yang terhindar dari segala penyakit yang berupa segala keinginan dan sesuatu yang syubhat. Terselamatkan dari kegamangan dan segala bentuk kemusyrikan. Terselamatkan dari sifat riya', angkuh, membanggakan perbuatan baiknya, dendam, dengki. Terselamatkan dari segala bentuk penyakit hati, penuh dengan kalimat tauhid dan mengagungkan-Nya, penuh dengan keikhlasan dan kebenaran, penuh dengan kepasrahan kepada Allah swt. dan hanya bersandar kepada-Nya.Bagaikan hati Nabi Ibrahim a.s., sebagaimana yang diungkapkan Allah swt. dalam Al-Qur'an, 

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci." (Ash-Shaffat [37]:83-84)

Dalam ayat yang lain Allah swt berfirman, "...dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya..." (At-Taghabun [64]:11)

Dan barangsiapa yang sujud menghadap kepada-Nya, maka Allah swt. menunjukkan hatinya. Barangsiapa yang melangkahkan kakinya ke mesjid, maka Allah swt. akan menunjukkan hatinya. Dan barangsiapa yang mengangkat kedua tangannya, maka Allah swt. juga akan menunjukkan hatinya.

Allah swt. tidak akan menjadikan Anda seperti orang yang duduk terlena di kafe bercanda ria, berbuat kejahatan, mendengarkan lagu-lagu cengeng dan berucap serta berbuat sesuatu yang tiada nilainya, sementara Anda melangkahkan kaki untuk menuntut ilmu, mendatangi majelis dzikir, dan berkumpul dengan orang-orang mendengarkan pengajian. Tidak, sungguh Allah swt. tidak akan menjadikanmu seperti mereka.

Adapun orang yang mendengar dan melakukan petunjuk-Nya, dia akan memalingkan dirinya dari perbuatan yang hina, dia juga merasa jijik dan menjauhinya. Karena jika tidak, perbuatan yang demikian itu amat berbahaya. Selamanya mereka tidak akan mendapat petunjuk-Nya.

Untuk itu, hendaknya orang beriman senantiasa memperhatikan hatinya dan selalu mengawasinya. Hendaknya pula ia menjauhkannya dari segala penyakit karena hati acap kali terjangkit penyakit yang tersamar, sedikit sekali ada orang yang memperhatikannya dengan jeli. Dan ketahuilah, bahwasanya perbuatan shalih itu akan dilipat gandakan Allah swt. sesuai dengan pengagungan hatinya terhadap keagungan Allah swt. dan kecintaan kepada-Nya.

Berapa banyak orang yang melakukan perbuatan shalih yang sama bentuknya, namun nilainya berbeda di sisi Allah swt., perbedaannya bagaikan langit dan bumi. Ketahuilah bahwa yang menjadi penyebab perbedaan itu adalah sesuatu yang tersimpan dalam hati masing-masing.

"Ketahuilah bahwa dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika daging itu baik, maka semua tubuh akan menjadi baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka semua tubuh juga akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati"

Wallahu a'lam

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan sahabatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar