Sabtu, 21 Juli 2012

Tarawih, Tahajud & Witir


Tarawih adalah shalat malam yang khusus hanya ada di bulan ramadhan, dalilnya banyak dan jelas, Rasulullah pun melakukannya. Apakah tarwih 11 rakaat atau 23 rakaat?, yang manapun boleh, yang paling afdhal adalah ikuti yang jadi imam. "orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk” (HR Tirmidzi). 

Jadi mau 11 rakaat, mau 23 rakaat, boleh aja, yang penting ikuti imam tarawihnya, imam 11 rakaat kita ikut, imam 23 rakaat kita ikut,  karena Rasul pernah tarawih 11 rakaat, Umar ra tarawih 23 rakaat , dan yang Umar ra. lakukan bukan bid'ah, dia lakukan ada dalilnya. Jadi boleh-boleh aja. 

Yang nggak betul kalo tarawihnya 23 rakaat tapi kayak lomba lari, al-fatihah satu isapan napas selesai,  nah ini nggak tepat. Tarwih asal katanya "berhenti sesaat" atau "santai", begitulah Rasul dan para sahabat tarawih, santai dan tidak buru-buru. Jadi mau 11 rakaat, mau 23 rakaat, disilahkan, yang penting ikut tarawih dan nggak buru-buruan. 

Adapun tahajjud, ialah shalat malam yang lain lagi, tahajjud boleh dilakukan di selain ramadhan, dan juga di ramadhan, sebagai tambahan ibadah. Jadi setelah tarawih, lalu tidur, bangun mau tahajjud lagi silahkan aja, bagus banget. Pertanyaannya, gimana witirnya? kan katanya witir penutup shalat? 

Witir artinya ganjil, shalat witir ialah shalat sunnah muakkad antara isya - fajar, dan penutup daripada shalat malam. Dalilnya sabda Rasul, “jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR Bukhari Muslim). Witir ini boleh 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat. dan walau witir adalah penutup shalat, bukan berarti nggak boleh shalat sunnah lagi. Maksud dalil witir itu "penutup" adalah setelah lakukan shalat malam ya sunnahnya ditutup witir. 

Jadi pas tarwih boleh aja ditutup witir, lalu tahajjud lagi setelah tidur  dan witirnya nggak perlu diulang lagi. karena ada sabda Nabi "tidak boleh ada dua witir dalam satu malam” (HR Tirmidzi), jadi witir cukup sekali aja. Dalil boleh shalat setelah witir ini, karena Rasulullah pernah shalat 8 rakaat, lalu witir 1 rakaat, lalu lanjut lagi shalat 2 rakaat. "bahwa Nabi saw pernah melakukan shalat 2 rakaat sambil duduk setelah melakukan witir" (HR Tirmidzi). Ini dalilnya "siapa diantara kalian yang khawatir tidak bangun di akhir malam, maka berwitirlah di awal malam lalu tidurlah, ...” (HR Tirmidzi). Juga ada hadits yang sebutkan Rasul bercakap dengan Umar yang witir di akhir malam, dan Abu Bakar yang witir di awal malam, maka boleh aja.

ulama 4 madzhab pun memilih pendapat, bahwa boleh hukumnya lakukan shalat sunnah setelah witir, termasuk lakukan tahajjud. Jadi ringkasannya, boleh lakukan tarawih+witir jamaah sama imam (afdhal nih) lalu abis tidur tahajjud lagi, nggak pake witir. Witir sendiri kalo 3 rakaat bisa 3 rakaat sekaligus salam, boleh juga 2 rakaat salam +1 rakaat salam (ini lebih afdhal). 

Sunnah surah bacaan witir, membaca surat al-a’laa pada rakaat 1, surat al-kafirun pada rakaat 2, surat al-ikhlas pada rakaat 3. "Rasulullah saw shalat witir dengan membaca (Sabbihismarabbikal a’laa), (Qul yaa ayyuhal kafirun), dan (Qul huwallahu ahad)" (HR An-Nasai) atau membaca surat al-a’laa pada rakaat 1, surat al-kafirun pada rakaat 2, surat al-ikhlas, al-falaq, an-nas pada rakaat 3. 

Selamat menikmati ibadah2 malam di bulan ramadhan, semoga kita diantar menjadi hamba yang menang. 

sumber: kultwit felixsiauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar