Kamis, 17 Mei 2012

Penjagaan dari kekejaman penguasa

Musa a.s merupakan contoh yang diutus Allah swt. untuk menghadapi Fir'aun, seorang pemimpin diktator. Musa a.s pergi menemuinya untuk mengajak kembali ke jalan Allah. Sebelum ia masuk ke dalam kerajaan, sempat terlintas dalam benaknya bahwa kematian telah menantinya. Siapakah yang ada di dalam istana? Dialah Fir'aun si penguasa!. Terbayang dalam benaknya pedang terhunus ... darah kematian yang merah menyala ... Fir'aun penguasa perang ... pembunuh dan seorang diktator yang sangat kejam ...!!!

Musa a.s bermunajat kepada Allah, "Ya Allah, sesungguhnya kami sangat khawatir kalau ia sampai menyiksa ataupun bertindak melampaui batas terhadap kami." (Thaha [20]: 45

Pada saat bersamaan, Allah menurunkan jawaban sebagaimana tertulis dalam Al-Qur'an, "Janganlah kalian berdua merasa takut dan gentar, karena sesungguhnya Aku selalu bersama kalian, Aku melihat dan mendengar." (Thaha  [20]: 46)

Begitulah, akhirnya Musa a.s berani mengucapkan kebenaran di hadapan Fir'aun dan Allah yang menjaga dirinya.

Nabi Musa a.s dan Fir'aun sepakat untuk menentukan hari dimana keduanya akan menunjukkan kelebihan masing-masing, hari dimulainya perseteruan antara Musa a.s dan para penyihir fir'aun. Pada hari yang telah ditentukan, orang-orang berkumpul dan Musa a.s hadir di tengah mereka berikut para penyihir Fir'aun. Musa a.s memerintahkan kepda mereka, "Lemparkanlah!" Mereka segera melemparkan tongkat dan tali yang ada di tangannya. Seketika itu, tongkat dan tali yang mereka pegang berubah menjadi ular. Kembali terbersit dalam hati Nabi Musa a.s rasa takut. Ketika itu, wahyu turun dari dzat sebaik-baik pelindung dan Dialah yang maha pengasih lagi maha penyayang,

"Jangan engkau merasa takut, karena sesunguhnya engkaulah yang lebih tinggi dari mereka." (Thaha [20]:68)

Ya, karena engkau bersama Allah!

"Janganlah kalian pernah merasa lemah dan sedih, karena sesungguhnya kalianlah yang lebih tinggi jika kalian memang benar-benar beriman." (Ali Imran [3]: 139)

Janganlah merasa lemah dan rendah, karena akidah dan keyakinan kalian lebih tinggi dan mulia. Kalian hanya tunduk dan patuh kepada Allah semata, sementara mereka tunduk dan patuh kepada sesuatu yang mereka ciptakan sendiri atau apa yang telah diciptakan oleh sebagian lainnya atas diri mereka. Manhaj hidup kalian lebih tinggi dan mulia, karena kalian berjalan di atas manhaj yang telah diturunkan Allah. Sementara mereka berjalan di atas manhaj dan aturan hidup yang telah diciptakan oleh makhluk ciptaan Allah. Peran dan kehadiran kalian di muka bumi ini pun lebih tinggi dan mulia.

Allah lah sebaik-baik penolong, dan Dia maha pengasih lagi maha penyayang.

Semoga shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya dan para sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar