Sabtu, 05 Mei 2012

Allah adalah sebaik-baik pelindung

Allah swt. senantiasa memlihara dan menjaga siapa saja yang menunaikan hak-hak Rabbnya dalam keadaan dan kondisi apapun yang tidak bisa dihitung oleh siapapun. Allah memelihara keyakinan yang sudah tertanam dalam dirinya, dan inilah yang paling bernilai dalam diri seorang muslim. Allah juga memeliharanya dalam mengarungi kehidupan di dunia dan menundukkan semua ciptaan-Nya. 

"Allah sebaik-baik penolong, dan Dialah yang Maha Kasih lagi Maha Penyayang." (Yusuf [12]:64)

Allah menjaga agama seseorang yang tertanam dalam kalbunya. Allah memeliharanya dari kegamangan dan syubhat yang menyelinap dalam dirinya. Allah menjaganya dari syirik dan sifat kemunafikan. Allah juga menjaganya dari kebingungan dan kegalauan, serta dari semua keyakinan yang akan membinasakannya. Allah-lah yang telah memberikan perlindungan kepada hamba-hamba-Nya hingga akhirnya mereka mampu meniti jalan menuju kebaikan dan kebahagiaan yang sebenarnya, sementara orang-orang di sekitarnya hidup tanpa pernah mengetahui makna dari sebuah kehidupan.

Tidak hanya itu, Allah juga menjaga dirinya ketika ia sedang berhadapan dengan detik-detik terakhir kehidupannya, di saat ia harus berpisah dengan kehidupan dunia ini. Saat-saat yang begitu sulit untuk dijalani, saat dimana syetan dengan begitu giatnya untuk menjerumuskan seseorang masuk dalam perangkapnya. Namun Allah meneguhkan hati setiap mukmin yang sejati dengan kalimat yang kuat dan kokoh. Ia akan selalu membimbing hamba-Nya yang beriman untuk bisa mengucapkan kalimat tauhid, La ilaha illallah Muhammadur rasulullah ...

Namun, bagi mereka yang selama ini menyia-nyiakan dan melanggar aturan-aturan Allah, maka ketika ajal datang menjemput, lidahnya terpaksa mengkhianatinya, sehingga ia tidak lagi mampu mengucapkan kalimat tauhid. Akibatnya, penyesalan dan kepiluan yang akan menggantikannya. Penyesalan atas semua sikap dan tingkah lakunya di masa lalu. Namun sayang, penyesalan itu sudah terlambat. Ya, karena selama ini ia tidak menjaga dan menunaikan hak-hak Allah, maka Allah tidak berkepentingan untuk memelihara dirinya. Demikianlah akhir perjalanan hidupnya. Ia harus menanggung kerugian di dunia dan di akhirat, dan itulah kerugian yang nyata!

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar