Jumat, 27 April 2012

Siapa yang disebut dengan Wali?

Seorang wali adalah mereka yang takut kepada Allah swt., bertawakkal & beramal salih. Dalam kitab "Al-Wilayah" karya Abu Utsman Ash-Shabuni dituturkan, bahwa yang dimaksud dengan wali adalah orang yang senantiasa melaksanakan semua kewajiban, menjauhi yang haram, melakukan yang sunnah, hatinya terbebas dari segala penyakit, berlapang dada, berakhlak mulia, melaksanakan shalat di keheningan malam (qiyamul lail), beri'tikaf untuk mendekatkan diri kepada-Nya, juga interaksinya dengan masyarakat baik dan jujur.

Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitab "Madarijus salikin" bahwa wali itu tidak harus mengenakan baju yang  compang-camping, tapi ia termasuk bagian dari manusia secara umum. Ia mengenakan baju sebagaimana yang biasa dikenakan orang lain. Ia makan tak ubahnya makanan yang sering dikonsumsi orang lain dan tidak ada yang membedakan di antara mereka kecuali amal perbuatan dan ketakwaannya kepada Allah swt,. tidak sebagaimana yang sering digembor-gemborkan para sufi:

Berapa banyak para wali yang berpakaian
Dan berapa banyak para zindik yang duduk di atas batu besar

Al-Hafizh Al-Hakami berkata,
Berjumpa dengan Allah merupakan suatu harap
Sementara Allah lebih mencintainya
Dan sebaliknya, orang yang membenci
Maka kepada Allah semata hendaknya kamu memohon
Rahmat dan fadhilah-Nya dan jangan berputus asa

Inilah yang paling mendekati kebenaran dan yang dipilih Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Wallahu a'lam bimuradihi 

Semoga Allah swt menjadikan kita semua sebagai bagian dari orang-orang yang menjadi kekasih-Nya dan dekat dengan-Nya. Wallahu a'lam.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya. Amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar